Semua Anak Cerdas dan Berbakat
Oleh M Musrofi dipublikasikan pada 23 Februari, 2025
"Semua Anak Cerdas!" Ini adalah judul buku karangan Thomas Armstrong yang diilhami oleh teori Howard Gardner mengenai kecerdasan majemuk ("multiple intelligence"). Tidak usah ada teori semacam itu, sebenarnya semua orang tua dari hati yang paling dalam pun memiliki keyakinan bahwa anaknya cerdas atau memiliki bakat dalam hal tertentu.
Setiap orang tua, sering bicara bahwa anaknya itu sangat baik apabila mengerjakan sesuatu, tetapi tidak baik bila mengerjakan sesuatu yang lain. Hanya yang keyakinan terdalam dari orang tua itu terpengaruh oleh nilai-nilai rapor anak, ketika mulai menginjak SD.
Sebenarnya sistem pendidikan kita sudah mulai berubah. Yakni dengan adanya Kurikulum Merdeka. Salah satu inti kurikulum merdeka tersebut adalah pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem "among", yakni guru adalah penuntun siswa agar berkembang sesuai kodrat atau sesuai bakat dan minat. Hal ini sesuai konsep pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka.
Pembelajaran berdiferensiasi mendasarkan diri pada pemahaman bahwa potensi setiap anak itu berbeda (unik). Karena keunikan potensi siswa inilah, maka proses pembelajaran ke setiap siswa mestinya juga berbeda ("different"). Jadi secara formal sebenarnya sistem pendidikan sudah mengarah ke potensi unik anak, salah satunya adalah bakat.
Tugas orang tua dan guru, adalah mengasah keunikan bakat anak tersebut dengan tekun dan sabar. Bacalah Peran Orang Tua dalam Mengasah Bakat Anak.